Setelah

Sekitar tiga minggu kebelakang banyak hal-hal yang membuat saya jengkel akhirnya berimbas pada hari yang datang, sedikit besar efeknya masih saya rasakan sampai hari ini. Katanya perasaan tersebut jangan di anggap remeh jika mengganjal, kepala memaksa saya berpikir dengan kemungkinan-kemungkinan dan usaha untuk berlapang dada. Saya rasa perlu asupan buku lagi, untuk sementara waktu tidak dengan Haruki. Keabnormalannya rawan membuat saya lebih limbung. Sebenarnya saya tidak tahu apa yang saya butuhkan untuk situasi dan perasaan seperti ini. Libur tiga minggu untuk mengakhiri semester ini hampir saya habiskan dengan gamangnya perasaan, terasa sia-sia memang mengingat perjuangan tangis dan letih dihari lalu dan kini waktu berharga ini bergulir dengan percuma. Perasaan hampa juga belum sepenuhnya sirna. Agaknya saya perlu menggerakkan kaki kembali. Musik yang saya dengarkan hampir tidak lagi sreg di telinga. Saya mencari diri yang saya rindukan diantah-berantah namun akankah masih sesuai dengan saya yang hari ini? Akankah Emely menemukan sebagian dirinya yang hilang? 

Komentar

Postingan Populer