Resah
Tidak sedikit saya lihat teman seangkatan yang sudah nimang anak, atau tahun ini sedang mengandung. Saya tidak ingin tahu latar belakangnya, hanya saja saya prihatin.
Ketika RA. Kartini punya cita-cita memberikan hak dan status sosial yang setara pada kaumnya, ketika RA. Dewi Sartika membangun sekolah dan di cap "awewe jalingkak" Sampai akhirnya perempuan dapat pengakuan sosial tentang itu, tentang emansipasi wanita. Kok saya malah lihat banyak yang menyia-nyiakan nikmat dan kesempatan yang ada?
Perempuan malah kembali kepada sudut pandangnya yang kuno, hanya dapur dan kasur. Di sisi lain saya merasa resah. Mengenai hal apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, saya harap awal usia 20 adalah usia yang tidak terlalu belia untuk menentukan dan mengambil jalan hidup sendiri.
Saya hanya bisa berdoa, semoga Allah meridhoi dan memberikan jalan yang seluas-luasnya untuk saya mengarungi, menyelami dan ini itu, serta hal lainnya yang tidak dapat saya tuliskan satu-satu.
Saya merasa sedang berada dimana masanya limbung perihal jati diri dan karakter. Entah di hantam life quarter crisist kembali(?).
Komentar
Posting Komentar