Bukan resolusi!

Percuma buat resolusi kalau akhirnya ngak ada progres. Jadi sekali lagi ini bukan resolusi. Hanya ingin menuliskan apa-apa dan rasa syukur dari apa-apa yang telah terjadi. 

2021, kayaknya saya masih lulunggu. Akhir tahun lalu malah buat penyakit dengan mindset yang salah. Pertengahan tahun malah ada kabar kurang enak karena keluarga sempat limbung. Tiba-tiba di tengah kalut nya perasaan saya, aa bilang suka dengan kata-kata yang rancu. Syukurnya kata-kata rancu itu menjadi suatu hubungan yang Absolut meski si kami tidak pacaran. 

Berbarengan dengan rasa itu, keluarga juga mulai stabil lagi, meski makin curamnya hubungan kami dan musuh bersama. Yang penting mah tidak aneh-anehlah! Awal tahun ini saya sambut dengan rasa sakit dan trauma masalalu, saya pernah baca kalau "menyakiti orang itu semudah melemparkan mereka kelautan, hanya saja kita tak pernah tahu seberapa dalam dia tenggelam." Yah, kurang lebih begitu. 

Sekali lagi, awal tahun yang malang, Lagi-lagi disambut dengan tirai air mata. Hati mengutuk begitu kalut pada apa yang sudah terjadi. Timbul perasaan ingin membangkitkan rasa penyesalan pada pelaku. Dimana saya masih hidup, dia seharusnya tidak dapat bahagia, tidak berhak mendapatkan nikmat-Nya. Namun kembali lagi, bahwasannya hal tersebut tidak waras dan tidak pantas untuk dijadikan sebuah tujuan apalagi pencapaian. 

Ketika pintu itu terbuka, pintu lainnya ikut terbuka. Biarkanlah begitu. Bukannya tak sanggup dan tak kuasa untuk membalas. Hanya saja, bisa jadi hal tersebut adalah sebuah teguran, teguran pada pelaku. Bahwasannya Tuhan masih melindungi juga menjaga aibnya, tidak mencungkil mata ataupun kukunya. 

Sebenarnya saya tidak berhak untuk memaki atau mencaci mereka, mengingat saya juga bukan seorang yang sempurna. Namun jika boleh saya katakan keparat dan persetan orang-orang tersebut, saya tidak akan pernah lupa atas apa yang mereka perbuat pada saya. 

Tahun ini banyak rasa sakit dan cobaan, tapi anggap saja ini adalah wujud cinta kasih Tuhan terhadap saya agar bisa mensyukuri segala nikmat-Nya. 

Tahun ini? Terjadilah apa yang seharusnya terjadi, intinya saya kudu lulus dengan nilai yang bagus! Tidak terasa ya? Sing penting yakin! Sing penting percaya! Sing penting usaha! Semoga rencana yang telah kami susun terlaksana meski banyak halang dan rintang. Haturnuhun 2021, bentar lagi nulis angka 1 nya dicoret jadi 2. Hihihi. 

Komentar

Postingan Populer