perkembangan.
Hari ini lebih baik dari pada kemarin dan lusanya, radang sudah hilang, tinggal pileknya saja, anosmia sirna, tinggal tugas sekolah saja :)
Asumsikan besok sudah sembuh, namun perlu penyembuhan secara total, pilek membuat suara bindeng dan pendengaran terganggu, agar memastikan mari kita swab saja sekalian. Jangan ada skeptis diantara kami. Keluarga, aa, dan siapapun itu.
Setidaknya jika memang perlu istirahat untuk jaga-jaga tidak perlu ada yang terasa, tidak pilek ini dan itu soalnya menganggu, memangnya siapa yang ingin sakit? Karakteristik golongan darah A memang mudah terkena virus yang menular lewat udara, jadi ketika pancaroba memang selalu kena paling awal.
Sakit ini membuat pikiran dan angan mundur lebih jauh dan dalam, salah satunya tiba-tiba teringat peristiwa 121 juga HTI yang (konon) berbahaya. Jadi muncul pertanyaan "bagaimana jikalau dulu HTI mengkudeta pemerintahan dan hari ini Indonesia seperti Afganistan?". Yang terpikir dari awal adalah, mungkin saya mati karena melawan mereka, mungkin juga kami (saya dan aa) tidak bertemu kembali karena tirani tidak memperbolehkan yang bukan mahramnya berkomunikasi, mungkin saya juga membuka usaha dengan membuat burqa dan cadar yang akan jadi kebutuhan.
Dikala tidak enak badan malah mikir keras, juga mimpi yang absurd dan aneh paginya malah langlang-lingling ngak jelas, empat hari bergumul dengan pikiran dan diri sendiri di kamar sempit yang jika tidak ada penerangan seperti gua, bagusnya mempercepat tidur. Menyembunyikan saya juga dikala tidur tidak memakai bra.
Sedari pagi bulu mata berjatuhan, sepertinya ada yang rindu akan saya.
Komentar
Posting Komentar