apakah?

Jikalau ditanya apakah saya marah ketika ada janji yang tidak terealisasi? Jawabnya tidak,  selagi masih di sampaikan secara baik dan logis mengapa harus marah atau kecewa,  lagipula jika di paksakan sedikitnya mungkin memang menimbulkan perkara. Anak bungsu bukannya terkenal tenang? 

Belajar dari hubungan terdahulu,  dengan yang umurnya tidak beda jauh,  jikalau menemui perkara seperti ini alih-alih berkata "terimakasih ya kamu udah bisa ngertiin aku" lebih sering dapat "kok kamu gitu sih?  Sebenernya kamu ada ngak buat hubungan ini?  Kok ngak mau merjuangin? " lah,  membuat perkara kau kata itu perjuangan? 

Latar belakang didikan orang tua kandung dan angkat yang jauh berbeda,  mungkin faktor perasaan saya dikala pertumbuhan tidak terimplementasikan. Ketimbang mengungkapkan isi hati sepertinya lebih banyak berlapang dada.

Lingkungan dua keluarga yang krusial,  keluarga kandung yang timpang dengan kewajiban yang dibebankan ke ibu, dan keluarga angkat yang labil karena sang suami pedofil. 

Peran keluarga yang tidak utuh dan keluarga angkat yang memandang saya sebelah mata. Cukup membuat distorsi kognitif dan trauma merasa tidak berharga dan jelaga,  alih-alih di cap korban saya lebih terkenal materialis. Semua itu pelecehan jika dilakukan tanpa persetujuan dan di bawah paksaan.  

Yang terpenting saya sudah tidak di lingkaran itu,  semoga tidak berpengaruh pada masa yang akan datang,  semua rasa sakit sebanding dengan pengalaman hidup yang luar binasa, saya terlahir baru hari ini.  

Komentar

Postingan Populer