What's a man!

Halo, maafkan pembiasaan terpotong kembali karena saya terlalu euphoria. Ternyata, kebahagiaan bisa menyelinap ketika masa-masa krisis tiba. Dan itu tidak terduga, menjadi alasan saya tersenyum dan tertawa diantara duka. Namun di dalamnya terselimuti banyak perasaan yang merujuk pada ketakutan akan hal yang fana.

Kebahagiaan 'didambakan' oleh seseorang, namun kini situasi sudah berubah ketika beranjak dewasa, setelah melewati berbagai macam hal, lalu saya curahkan kepada beliau. Ada perasaan bersalah karena saya merasa semua tindak itu besar kecilnya berpengaruh terhadap perasaan beliau.

Lalu timbul perasaan cemas dan gelisah, tentang  "bagaimana jika?" untuk hal-hal yang fana, karena itu hanya sugesti semata. Ketakutan di kritik pedas, ketakutan tidak pantas, kecemasan tidak bisa menyesuaikan diri, kecemasan di tinggalkan, juga hanya karena atas dasar "kasihan" semata dll. Walhasil, saya sering terkena migrain khusus  selalu di bagian kiri. Ketika mencoba terlelap tidur mimpi aneh selalu hadir, namun hanya 2 yang saya ingat : melihat duri di kikis habis juga ruang kamar menyempit.

Saya hanya bisa mencoba, berusaha, selebihnya berdoa. Banyak hal-hal yang belum saya ketahui sehingga saya takut melakukan kesalahan kembali. Semoga tidak jatuh kepada tangan yang salah, semoga doa ibuku selalu menyertai. Aamiinn... 

Komentar

Postingan Populer